Pojokkatanews.com Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sambas segera menetapkan status siaga darurat bencana menghadapi cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Curah hujan tinggi disertai pasang air laut menyebabkan banjir di sejumlah kecamatan sejak awal pekan ini.
Kepala Pelaksana BPBD Sambas, Alwindo, mengatakan berdasarkan laporan sementara, banjir terpantau terjadi di berbagai wilayah Kabupaten Sambas pada Senin, 8 Desember 2025, pukul 11.00 WIB.
“Laporan kejadian, banjir per tanggal 8 Desember 2025 pukul 11.00 WIB, jenis kejadian berupa banjir,” jelas Alwindo, Selasa (9/12/2025).
Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, sedikitnya 12 kecamatan dan 30 desa terdampak banjir akibat tingginya intensitas hujan, pasang air laut, serta luapan sungai.
Menurut Alwindo, wilayah-wilayah yang terendam meliputi Kecamatan Sejangkung Desa Sulung, Sendoyan, Sepantai, Perigi Limus, Kecamatan Pemangkat Banjar Kuala, Pemangkat Kota, Penjajab, Dungun Perapakan, Kecamatan Selakau Parit Baru, Sungai Daun, Sungai Nyirih, Gayung Bersambut, Kecamatan Paloh Kalimantan, Sebubus, Matang Danau, Nibung, Malek, Kecamatan Sajingan Besar Santaban, Kecamatan Jawai Selatan Jawai Laut, Kecamatan Jawai, Sarang Burung Usrat, Kecamatan Sambas Lubuk Dagang, Dalam Kaum, Kecamatan Tebas Tebas Sungai, Tebas Kuala, Kecamatan Tangaran Merpati, Kecamatan Sebawi Sebangun, Tebing Batu, Sempalai Sebedang dan Kecamatan Teluk Keramat desa Sekura, Tanjung Keracut.
Alwindo menyampaikan bahwa BPBD telah melakukan monitoring dan pendataan langsung di lapangan. Selain itu, langkah penetapan status siaga darurat kini sedang diproses.
“Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Sekda Kabupaten Sambas bersama instansi lainnya sedang dilakukan untuk mengambil langkah-langkah penanganan banjir,” ujarnya.
Hingga laporan ini dibuat, hujan masih mengguyur sebagian wilayah Sambas. BPBD juga mencatat sejumlah kebutuhan mendesak bagi masyarakat terdampak, terutama kebutuhan logistik.
Selain itu, BPBD menyoroti kebutuhan relokasi permanen bagi warga yang terdampak banjir berulang.
“Tempat relokasi permanen untuk dua keluarga di Desa Kalimantan, Kecamatan Paloh, serta relokasi permanen untuk warga Dusun Senipahan, Desa Santaban, Kecamatan Sajingan Besar,” tutup Alwindo. (Run)

0 Komentar