Pojokkatanews.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sambas memberikan klarifikasi terkait video viral yang merekam keluarga pasien tidak mendapatkan bed saat tiba di Unit Gawat Darurat (UGD), Rabu (10/12/2025). Video tersebut direkam oleh seorang sopir ambulans yang mengantar pasien dari Desa Arung Parak, Kecamatan Tangaran, pada Senin (8/12/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam video itu, sang perekam menyebut layanan UGD buruk karena pasien yang ia bawa tidak langsung mendapatkan bed, sementara pasien lain yang datang setelahnya terlihat memperoleh tempat terlebih dahulu.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha (TU) RSUD Sambas, Muhardi, membenarkan bahwa situasi dalam video memang terjadi. Namun ia membantah tudingan bahwa RSUD Sambas memberikan pelayanan yang diskriminatif atau buruk.
“Kami dari pihak RSUD Sambas tidak akan pernah menolak pasien yang datang ke UGD. Semua pasien tetap ditangani sesuai prosedur,” ujar Muhardi, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, pihak rumah sakit telah melakukan pemeriksaan awal terhadap pasien begitu tiba. Namun pada saat itu kapasitas bed di UGD sedang penuh sehingga penanganan dilakukan sambil menunggu ketersediaan.
“Kami menangani pasien sesuai prioritas kegawatdaruratan. Ketika kondisi sedang ramai, pasien dengan tingkat urgensi lebih tinggi didahulukan. Ini sesuai standar ilmu kegawatdaruratan,” jelasnya.
Muhardi menambahkan, setelah kejadian tersebut pihak RSUD langsung melakukan evaluasi internal dengan melibatkan manajemen dan jajaran pelayanan UGD. Ia menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas rumah sakit.
“Kami sudah melakukan evaluasi. Pelayanan publik tetap harus mengutamakan kenyamanan serta kebutuhan pasien,” katanya.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami keluarga pasien. Menurutnya, keterbatasan jumlah bed menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kejadian tersebut.
“Petugas kami sudah melakukan pemeriksaan cepat dan tepat terhadap pasien. Namun kami akui bed saat itu penuh. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan dan akan terus meningkatkan mutu pelayanan,” ujarnya.
Untuk mengatasi keterbatasan fasilitas, RSUD Sambas berkomitmen menambah kapasitas tempat tidur. Hal itu dilakukan seiring pembangunan gedung baru rumah sakit yang saat ini memasuki tahap pengerjaan.
“Kapasitas bed akan kami tambah setelah gedung baru diresmikan. Akan ada penambahan lebih dari 50 bed di beberapa ruang pelayanan,” kata Muhardi.
Gedung baru tersebut rencananya akan difungsikan sebagai pusat layanan kesehatan ibu dan anak. Pihak rumah sakit menyebut pembangunan ditargetkan rampung sekitar Mei atau Juni tahun depan.
“Dengan berfungsinya gedung baru nanti, pelayanan akan lebih baik karena kapasitas dan fasilitas juga meningkat,” tutupnya. (Red)

0 Komentar