Pojokkatanews.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sambas. Komandan Regu (Danru) Manggala Agni Daops Sambas, Hendra Cipta, melaporkan peristiwa kebakaran yang melanda lahan gambut di Dusun Mensungai, Desa Sekura, Kecamatan Teluk Keramat, sejak 26 hingga 28 September 2025.
Menurut Hendra, upaya pemadaman menghadapi tantangan besar karena karakteristik kebakaran di area gambut. Api tidak hanya menjalar di permukaan, tetapi juga menyebar di bawah tanah yang menyimpan bara. “Sumber air terdekat hanya berasal dari parit dengan jarak sekitar 10 meter. Meski akses air relatif dekat, pemadaman cukup sulit dilakukan karena api cepat merambat di area gambut,” jelasnya, Senin (29/9/2025).
Dalam operasi pemadaman, Manggala Agni mengerahkan 7 personel, dibantu oleh 7 anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Sekura serta 2 anggota Koramil Teluk Keramat. Mereka bekerja sama menggunakan sejumlah sarana prasarana, di antaranya 2 unit mesin mini striker, 14 selang penghantar, 2 selang hisap, 2 nozzle, 2 jet shooter, serta peralatan manual seperti kopyok, golok, dan konektor.
“Fokus utama pemadaman darat adalah melokalisir api di area dekat jalan kebun warga, sekaligus mencegah api agar tidak menyeberang parit ke lahan yang memiliki potensi bahan bakar tinggi,” tambahnya.
Tidak hanya mengandalkan pemadaman darat, bantuan juga datang dari udara. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Kalimantan Barat mengerahkan helikopter water bombing untuk menjangkau titik-titik yang sulit diakses tim darat. Sinergi antara pemadaman darat dan udara terbukti efektif menekan laju kebakaran.
Meski api sudah berhasil dipadamkan pada 29 September 2025, lahan masih mengeluarkan asap tebal. Tim gabungan tetap siaga melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api yang kembali menyala. “Kami fokus mengamankan akses jalan warga dan memastikan api tidak menjalar ke seberang parit,” ujar Hendra.
Ia menambahkan, total lahan terbakar mencapai sekitar 16 hektar, sementara luas area yang berhasil dipadamkan dan dilokalisir hanya sekitar 1,8 hektar. Vegetasi yang terbakar meliputi pakis, resam, nanas, hingga tanaman sawit di atas tanah gambut dengan kedalaman mencapai dua meter.
“Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan menghadapi potensi Karhutla, terutama di kawasan gambut yang sangat rawan saat musim kemarau. Keterlibatan masyarakat, pemerintah, dan semua pihak menjadi kunci dalam pencegahan maupun penanganannya,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil groundcheck, titik koordinat kebakaran tercatat di N 1.47119 E 109.16218 dan N 1.47087 E 109.16132. Lahan yang terbakar diketahui merupakan milik masyarakat, namun hingga kini identitas pemiliknya belum dapat dipastikan. (Run)
0 Komentar