Pojokkatanews.com - Kabupaten Sambas sedang dihadapkan pada situasi yang mengkhawatirkan dengan semakin maraknya kasus pembulian dan kekerasan yang menimpa anak-anak kita.
Berbagai laporan dan indikasi menunjukkan bahwa lingkungan yang seharusnya aman bagi tumbuh kembang mereka, kini justru menjadi arena di mana hak-hak dasar anak untuk merasa aman, terlindungi, dan dihormati terenggut secara brutal.
Menurut Diana, selaku ketua Umum Kohati hmi Cabang Sambas, kasus-kasus pembulian, baik secara fisik maupun psikologis, serta tindak kekerasan dalam berbagai bentuk, telah meninggalkan luka mendalam bagi para korban.
"Dampaknya tidak hanya terasa sesaat, melainkan berpotensi merusak masa depan anak-anak tersebut, mengikis rasa percaya diri, menimbulkan trauma, bahkan menghambat partisipasi mereka dalam pendidikan dan kehidupan sosial.
Kata dia, jika hal tersebut diabaikan maka generasi sekarang dan kedepan akan merasakan kecemasan.
" Jika dibiarkan, fenomena ini akan menciptakan generasi yang rentan, cemas, dan tidak mampu mengaktualisasikan potensi terbaiknya, " tuturnya.
"Melihat kondisi darurat ini, kami mendesak seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah, lembaga terkait, aparat penegak hukum, tokoh masyarakat, hingga setiap individu di Kabupaten Sambas, untuk tidak lagi menutup mata. Perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama," Pungkasnya. (Red)
0 Komentar