Pojokkatanews. com - Kepala Dinas Perikanan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sambas menegaskan pentingnya menjaga kawasan mangrove sebagai ekosistem yang memiliki fungsi ekologis, sosial, hingga ekonomi.
Menurutnya, mangrove tidak hanya menjadi habitat ikan, udang, kepiting, maupun biota laut lainnya, tetapi juga memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
“Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang sangat banyak, terutama di kawasan pesisir. Jika mangrove rusak karena pembabatan, maka ekosistem pun akan ikut hancur,” ucapnya, Rabu (1/10/2025).
Ia menjelaskan, secara sosial-ekonomi, mangrove berfungsi mencegah abrasi pantai, menghalau intrusi air laut, menjaga ketersediaan air tawar, hingga menjadi sabuk hijau alami. Tidak hanya itu, mangrove juga berperan sebagai penyerap karbon sehingga sangat penting dalam pengendalian perubahan iklim global.
“Kalau mangrove dibabat tanpa perencanaan, maka sabuk pengaman pantai hilang dan abrasi akan semakin parah. Dampaknya bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga pada kehidupan masyarakat pesisir,” tegasnya.
Terkait kondisi mangrove di Kecamatan Paloh, pihaknya bersama Bupati Sambas berkomitmen menyiapkan rencana perlindungan dan pengelolaan. Hal ini sejalan dengan visi misi pembangunan daerah Sambas yang berkah dan berkemajuan.
“Sudah ada kesepakatan bersama untuk menyusun rencana perlindungan mangrove. Kami yakin Bupati mendukung penuh langkah ini,” jelasnya.
Ia pun mengajak masyarakat pesisir untuk ikut menanam dan menjaga kelestarian mangrove. Selain sebagai penjaga ekosistem, mangrove juga diyakini bisa menjadi potensi wisata alam yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Harapan kita, mangrove dapat menjadi destinasi wisata yang menarik, meningkatkan sosial ekonomi masyarakat pesisir, sekaligus tetap menjaga keberlangsungan habitat ikan dan biota laut di Sambas,” pungkasnya. (Run)
0 Komentar