Pojokkatanews.com - Setiap daerah memiliki
produk pertanian unggulan, di mana hal ini dapat menumbuhkan unit usaha yang
dilakukan oleh masyarakat daerah setempat. Namun, setelah dipanen, sifat produk
segar pertanian tidak tahan lama sehingga diperlukan peran agroindustri.
Pembangunan agroindustri akan dapat meningkatkan
produksi, harga hasil pertanian, pendapatan petani, serta menghasilkan nilai
tambah hasil pertanian. Nilai tambah hasil pertanian dapat dilakukan dengan
cara pengolahan ataupun pengawetan produk pertanian menjadi produk olahan yang
memiliki daya tahan produk yang lebih lama dan siap untuk dikonsumsi. Selain
itu, hal ini juga didukung adanya inovatif dan kreatif dari pelaku usahanya
agar produk usaha yang diproduksi bisa diterima dan digemari oleh konsumen.
Peranan dari adanya unit usaha ini akan membuka
lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran, memberikan
keterampilan dan berfikir inovasi terhadap suatu produk pertanian, sehingga
dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian dan menciptakan kesejahteraan
bagi masyarakat Indonesia.
Salah satu unit usaha yang melakukan pengolahan
terhadap produk pertanian adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Rose. KWT Rose ini
berada di Dusun Tanjung Bakau RT:02/RW:01, Desa Tambatan, Kecamatan Teluk
Keramat, Kabupaten Sambas. KWT Rose Desa Tambatan didirikan pada tahun 2017 dan
masih tetap aktif sampai sekarang. KWT Rose ini diketuai oleh Ibu Endang dan
memiliki 15 orang anggota.
Produk olahan hasil pertanian yang sudah
diproduksi oleh KWT Rose adalah keripik talas, keripik singkong, keripik
pisang, pangsit, peyek, stik ulat sutra, dan kembang goyang. Talas dan singkong
merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan di daerah tersebut, sehingga bahan
baku yang digunakan berasal dari tanaman hasil budidaya tanaman sendiri. Namun,
apabila permintaan akan produk olahan tersebut banyak, maka bahan bakunya ada
juga yang diperoleh dengan membeli bahan baku tersebut dari petani talas dan
singkong yang ada di daerah tersebut.
Produk keripik talas dan keripik singkong ini
dipasarkan secara offline dan online. Pemasaran secara offline dilakukan dengan
menjual langsung produk tersebut di rumah produksi atau dititipkan ke
warung/toko di daerah setempat. Sedangkan pemasaran secara online dilakukan
dengan memposting di media sosial yaitu Facebook dengan akun atas nama KWT
Rose. Selain media social, pemasaran juga dilakukan menggunakan WhatsApp dengan
nomor Bu Endang : 081253798332.
Namun, jumlah produksi dan jenis produksi ini
masih belum maksimal. Oleh karena itu, diperlukan diversifikasi produk olahan
talas dan singkong guna meningkatkan nilai tambah produk, kapasitas produksi,
dan memperluas area pemasaran. Diversifikasi produk olahan ini bertujuan agar
masyarakat tidak bosan mengkonsumsi talas dan singkong. Talas dan singkong bisa
diolah menjadi tepung, puding, bolu/cake, brownies, cookies, donat, stik,
pangsit, kerupuk, maupun dodol. Oleh karena itu perlu dilakukan pengabdian
kepada masyakat (PKM), dengan program Penerapan Iptek bagi Masyarakat. Kegiatan
PKM ini dilaksanakan pada hari Jum’at, tgl 5 September 2025 yang berlokasi di
KWT Rose, Desa Tambatan.
Adapun tim pelaksana PKM ini terdiri dari Ibu
Susilawati, SP, MMA (Ketua), Ibu Dr. Sri Mulyati, SE, ME, Ibu Ketti Andrayani,
MP, dan Bapak Heriadi, A.Md, serta mahasiswi yang dilibatkan sebanyak 4 orang,
yaitu : Dara Vika, Ni’matun Maghfiroh, Elista, dan Sindy Aulia.
Rangkaian dari kegiatan PKM ini yaitu adanya
sosialisasi, pelatihan/workshop, pendampingan dan pembinaan, serta evaluasi dan
monitoring mengenai diversifikasi produk olahan talas dan singkong, berupa
cookies talas, stik singkong, dan stik tela (frozen food). Diversifikasi produk
olahan dari talas dan singkong yang akan ditransfer pada KWT Rose ini berupa
cemilan kekinian yang dapat dikonsumsi oleh siapa saja, baik laki-laki maupun
wanita, baik balita sampai yang lanjut usia.
Peserta PKM juga aktif pada kegiatan proses
produksi produk olahan tersebut, mulai dari sosialisasi mengenai arti penting
diversifikasi produk olahan talas dan singkong, produksi produk olahan dari
talas dan singkong menjadi cemilan kekinian, yaitu cookies talas, stik
singkong, dan stik tela (frozen food) hingga pengemasannya. Adanya pengolahan
cemilan kekinian dari talas dan singkong maka dapat menarik konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi produk olahan dari talas dan singkong, serta konsumen
tidak bosan dalam mengkonsumsi talas dan singkong.
Selain itu, dengan adanya transfer ilmu dalam
diversifikasi produk olahan talas dan singkong pada mitra PKM (KWT Rose), akan
mendukung peran perguruan tinggi (Politeknik Negeri Sambas) dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu, kegiatan PKM ini didanai dari
Dana DIPA Poltesa Tahun Anggaran 2025. (Red)

0 Komentar