Kasus Gagal Ginjal di Sambas Meningkat, Dinkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini



Pojokkatanews.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mencatat adanya tren peningkatan kasus gagal ginjal sepanjang tahun 2025. Kondisi ini dinilai mengkhawatirkan dan perlu mendapat perhatian serius dari masyarakat maupun lintas sektor.

Kepala Dinas Kesehatan Sambas, dr. H. Ganjar Eko Prabowo, M.M, mengatakan penyakit gagal ginjal merupakan bagian dari penyakit tidak menular yang memiliki risiko tinggi menyebabkan kematian bila tidak ditangani secara cepat dan tepat.



“Gagal ginjal terjadi ketika fungsi ginjal menurun atau berhenti bekerja sehingga tubuh tidak mampu menyaring cairan dan sisa metabolisme. Pola hidup masyarakat berperan besar terhadap meningkatnya kasus ini,” ujar dr. Ganjar kepada jurnalis Media Kalbar, Jumat (21/11/2025).

Secara nasional, laporan Riskesdas menunjukkan prevalensi gagal ginjal meningkat signifikan dari 2 persen pada 2023 menjadi 3,8 persen pada 2024. Pada periode yang sama, tercatat 134.057 pasien gagal ginjal kronis yang harus menjalani hemodialisa atau cuci darah.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Sambas. Sepanjang 2025, terdapat 756 pasien yang menjalani hemodialisa, dengan 51 kasus kematian. Angka tersebut dinilai cukup tinggi untuk wilayah setingkat kabupaten dan menjadi alarm penting untuk segera memperkuat upaya pencegahan.

Menurut dr. Ganjar, faktor penyebab gagal ginjal sangat beragam. Diabetes melitus dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol menjadi pemicu terbesar. Selain itu, faktor genetik seperti kista ginjal, penyakit autoimun, hingga gangguan aliran darah ke ginjal turut berperan.

Ia menegaskan bahwa gaya hidup tidak sehat mempercepat kerusakan ginjal. “Merokok, konsumsi makanan tinggi gula dan garam, dehidrasi, serta penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang menjadi faktor risiko yang sering diabaikan masyarakat,” jelasnya.

Untuk menekan angka kasus, Dinkes Sambas terus mendorong masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan langkah-langkah pencegahan, di antaranya Memperbanyak konsumsi air putih, Mengurangi asupan garam dan gula, Berolahraga rutin, Menghindari rokok dan alcohol, Mengontrol tekanan darah dan gula darah, Tidak sembarangan mengonsumsi obat pereda nyeri, Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala

“Deteksi dini adalah kunci. Dengan memeriksakan diri secara rutin, peluang mencegah kerusakan ginjal yang lebih berat akan jauh lebih besar,” tegas dr. Ganjar.

Ia memastikan bahwa Dinas Kesehatan Sambas akan terus memperkuat edukasi kesehatan masyarakat dan meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan untuk menekan angka kasus gagal ginjal di masa mendatang. (Run)

 

Posting Komentar

0 Komentar