Pojokkatanews.com – Gelombang keresahan masyarakat Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, kian memuncak. Pada Senin (25/8/2025), masyarakat bersama para kepala desa resmi melaporkan dugaan pencemaran Sungai Sambas ke Polda Kalimantan Barat. Pencemaran tersebut diduga kuat akibat aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang marak di Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang.
Kepala Desa Sekuduk, Iskandar, mengungkapkan perubahan drastis kondisi Sungai Sambas sudah mulai dirasakan sejak awal Juni 2025.
“Air sungai yang selama ini jernih dan menjadi sumber kehidupan warga, kini berubah keruh berwarna kuning kecokelatan. Sungai yang biasanya dimanfaatkan untuk minum, mandi, hingga mencari ikan, kini tak layak dipakai lagi,” jelasnya.
Menurut Iskandar, berbagai langkah sudah ditempuh masyarakat untuk menyuarakan masalah ini, mulai dari hearing dengan DPRD Sambas, audiensi dengan dinas di tingkat kabupaten maupun provinsi, hingga pertemuan dengan Pemkab Bengkayang. Namun, sampai saat ini belum ada tindakan tegas untuk menghentikan PETI.
“Kami sudah berulang kali menyampaikan aspirasi, tapi belum ada langkah nyata di lapangan,” tegasnya.
Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) Sejangkung turut mempertegas tuntutan masyarakat dalam laporan tersebut. Mereka mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas.
“Masyarakat meminta aktivitas PETI dihentikan, dilakukan investigasi lingkungan, pemulihan kondisi Sungai Sambas, menjamin kebutuhan air bersih warga, serta menindak tegas pelaku tambang ilegal beserta cukong dan pihak yang melindungi,” kata ketua BKAD Sejangkung, Roi’e Ali.
Isu pencemaran Sungai Sambas ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan 16 Agustus 2025 lalu, yang menekankan pentingnya penindakan terhadap tambang ilegal di seluruh Indonesia. Warga berharap arahan tersebut segera diwujudkan.
Ali juga menegaskan persoalan ini sudah menyentuh aspek vital kehidupan masyarakat.
“Sungai Sambas adalah nadi kehidupan kami. Jika pemerintah tidak bertindak tegas, maka generasi kami yang akan jadi korban,” Pungkasnya. (Man)
0 Komentar