Proklamasi Memberi Kita Negara, Pendidikan Memberi Kita Masa Depan



Setiap 17 Agustus, gema Proklamasi mengingatkan kita pada peristiwa paling sakral dalam sejarah bangsa kita: penciptaan negara merdeka. Proklamasi adalah lebih dari sekadar pembacaan singkat dari teks di Jalan Pegangsaan Timur 56 di Jakarta. Ini adalah titik balik yang menegaskan eksistensi bangsa Indonesia di mata dunia. Dari sanalah kita memiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia.

 

Kemerdekaan sebenarnya adalah langkah pertama menuju perjalanan yang panjang, bukan garis akhir. Negara didirikan oleh Proklamasi, tetapi masa depan hanya akan ditentukan oleh pendidikan. Inilah sebabnya Bung Karno berulang kali mengatakan bahwa perjuangan setelah merdeka jauh lebih sulit: membangun negara yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

 

Pendidikan adalah kunci utama. Tanpa pendidikan yang berkeadilan dan berkualitas, kemerdekaan hanya menjadi simbol tanpa makna. Kita memang berhasil membangun gedung-gedung sekolah, memperluas akses kuliah, dan menyediakan beasiswa. Tetapi masih banyak pekerjaan rumah: kualitas guru yang belum merata, kesenjangan digital antara kota dan desa, serta masih adanya anak-anak di daerah perbatasan yang harus menyeberang sungai demi bersekolah.

 

Pendidikan tidak lagi terbatas pada kemampuan menulis, membaca, dan berhitung di era digital dan globalisasi saat ini. Sebaliknya, pendidikan harus membangun generasi yang mampu berpikir kritis, beradaptasi dengan teknologi, berkarakter moderat, dan mencintai tanah air mereka. Masa depan negara kita ditentukan oleh sumber daya manusianya, bukan sumber daya alamnya.

 

Karena itu, peringatan Hari Kemerdekaan seharusnya menjadi sarana untuk merenungkan. Pendidikanlah yang akan memastikan negara terus hidup, maju, dan berdaulat di tengah pusaran zaman, jika Proklamasi memberi kita negara. Proklamasi akan menjadi kenangan sejarah tanpa pendidikan yang kuat; namun, dengan pendidikan yang kuat, proklamasi akan selalu melekat pada masa depan bangsa.

 

Negara tidak membutuhkan generasi yang hanya bangga bercerita tentang masa lalu; sebaliknya, ia membutuhkan generasi yang siap mengisi kemerdekaan dengan karya, inovasi, dan ilmu pengetahuan. Karena itu, mari kita pahami bahwa proklamasi dan pendidikan memberikan kita negara dan masa depan.

 

Penulis : Bayu Dosen Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (UNISSAS)

Posting Komentar

0 Komentar