Pojokkatanews.com - Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sambas, H. Nazarudin, S.Sos., M.Sos., mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga ketentraman dan kerukunan antarumat beragama, menyusul sejumlah persoalan sosial yang sempat terjadi di daerah.
Dalam keterangannya, H. Nazarudin menyoroti perlunya memperkuat nilai-nilai toleransi, khususnya pasca-persoalan pendudukan rumah ibadah yang sempat muncul di Desa Kapur.
"Kejadian itu menjadi pelajaran penting bagi kita semua agar lebih bijak dan saling menghargai dalam kehidupan beragama," ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar bentrok serupa seperti yang melibatkan organisasi PWILS (Perjuangan Walisongo Indonesia), Laskar Sabilillah, dan Front Persaudaraan Islam yang terjadi di wilayah Pemalang, Jawa Tengah, tidak sampai terjadi di Kabupaten Sambas.
"Warga Nahdliyin selama ini dikenal menjunjung tinggi ukhuwah islamiyah dan persaudaraan. Kita harus terus mengedepankan semangat itu," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keprihatinan atas potensi gesekan sosial yang dapat timbul akibat ketidakharmonisan antar kelompok, terutama di tengah masyarakat yang multikultural seperti di Kalimantan Barat.
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah harus lebih bijak dalam memahami kondisi sosial masyarakat lokal.
"Khususnya dalam program-program seperti transmigrasi, perlu adanya pendekatan kultural yang peka terhadap karakteristik daerah. Pemerintah harus memahami dinamika sosial di Kalimantan, khususnya Sambas, agar kebijakan yang diambil tidak menimbulkan persoalan baru," tambahnya.
Di akhir penyampaiannya, H. Nazarudin menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah untuk menjaga stabilitas sosial.
"Mari kita jaga Sambas tetap damai, rukun, dan penuh toleransi," pungkasnya. (Run).
0 Komentar