Hansen menuturkan bahwa Liong dan Barongsai bukan sekadar hiburan, melainkan warisan budaya yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, ketekunan, dan sportivitas.
"Kami tidak hanya ingin menjaga tradisi, tetapi juga menjadikan seni Liong dan Barongsai sebagai sarana persatuan lintas etnis di Sambas. Seni ini mengajarkan kita untuk bergerak seirama, menghormati pemimpin tim, dan saling memperkuat," ujarnya.
Lebih lanjut, Hansen berharap dukungan dari masyarakat dan pemerintah daerah agar kegiatan seni budaya ini terus tumbuh subur di tengah generasi muda.
"Kami ingin anak-anak muda Sambas bangga menjadi bagian dari tradisi ini. Dengan latihan dan pembinaan yang tepat, mereka bisa mengharumkan nama daerah, bahkan sampai tingkat internasional," katanya.
"PLBSI Sambas sendiri saat ini membina sejumlah kelompok seni yang rutin berlatih, baik untuk acara keagamaan, festival budaya, maupun kegiatan sosial. Mereka juga aktif mengikuti kejuaraan di tingkat provinsi dan nasional," tambahnya.
Pertunjukan Liong dan Barongsai memang selalu menjadi magnet tersendiri dalam berbagai perayaan di Sambas. Selain atraktif, seni ini juga dipercaya membawa keberuntungan dan semangat baru bagi yang menyaksikannya.
Dengan dedikasi dan semangat yang terus menyala, PLBSI Sambas di bawah kepemimpinan Hansen Phangestu siap membawa warna dan energi positif dalam pelestarian budaya yang menyatukan. (Run).
.jpg)
.jpg)
.jpg)
0 Komentar