‎HMI Sambas Tolak Rencana Transmigrasi

 


‎Pojokkatanews.com - Wacana masuknya program transmigrasi ke wilayah Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Sambas, menuai reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat.

‎Salah satunya datang dari Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas, Farhan, yang secara tegas menyatakan penolakan terhadap rencana tersebut.

‎Farhan menilai, wacana tersebut justru menjadi kekhawatiran baru bagi masyarakat lokal yang saat ini masih berjuang dalam berbagai persoalan kesejahteraan.

‎“Isu transmigrasi ini menjadi keresahan dan kekhawatiran masyarakat lokal Sambas. Di tengah kondisi ekonomi, sosial, dan pendidikan yang belum sepenuhnya tertangani, wacana ini justru tidak tepat,” tegas Farhan dalam pernyataannya. Jumat (11/7/2025).

‎Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sambas, jumlah penduduk Kabupaten Sambas saat ini mencapai 654.912 jiwa. Meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sambas pada 2024 tercatat sebagai yang tertinggi kedua di Kalimantan Barat, Farhan menilai realita di lapangan masih jauh dari harapan.

‎"Faktanya, masih banyak masyarakat lokal yang hidup dalam keterbatasan. Isu kemiskinan, pengangguran, akses pendidikan, hingga pelayanan kesehatan masih menjadi pekerjaan rumah besar yang belum terselesaikan," ungkapnya.

‎Farhan mendesak agar Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas lebih memprioritaskan perbaikan kesejahteraan masyarakat lokal daripada membuka pintu bagi pendatang baru melalui program transmigrasi.

‎"Pemerintah harusnya menyelesaikan terlebih dahulu permasalahan masyarakat lokal yang sudah ada. Jangan sampai dengan adanya program transmigrasi, justru memperuncing persoalan sosial dan ketimpangan yang sudah ada," katanya.

‎Sebagai pimpinan organisasi mahasiswa, Farhan menyatakan sikap tegas: menolak program transmigrasi di Kabupaten Sambas. Menurutnya, kesiapan daerah ini belum memadai untuk menampung penduduk baru, apalagi ketika banyak warga lokal sendiri yang belum merasakan kesejahteraan di tanah kelahirannya.

‎"Prioritas kita adalah masyarakat Sambas sendiri. Jangan sampai mereka jadi penonton di daerahnya sendiri," pungkas Farhan. (Run).

 

Posting Komentar

0 Komentar