Di balik anak-anak yang tumbuh dengan penuh percaya diri, empati, dan semangat belajar, hampir selalu ada sosok perempuan tangguh: ibu, guru, atau perempuan lain yang mendampingi proses tumbuh kembang mereka. Perempuan adalah pilar penting dalam pembentukan karakter generasi penerus. Ketika seorang perempuan diberdayakan secara intelektual, emosional, dan spiritual, maka ia tidak hanya membangun keluarganya, ia sedang membangun masa depan bangsanya.
Perempuan cerdas tidak harus selalu diukur dari tingkat akademik atau gelar pendidikan formal yang disandangnya. Kecerdasan perempuan juga tercermin dari kemampuannya dalam mendidik, memberi teladan, menyelesaikan persoalan, serta membesarkan anak-anak dengan penuh cinta dan nilai-nilai kebaikan. Anak yang tumbuh di lingkungan penuh dukungan dan pendidikan yang holistik akan menjadi pribadi hebat: mandiri, berakhlak, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.
Namun sayangnya, masih banyak perempuan yang terhalang akses pendidikan, kesehatan, dan perlindungan hukum yang layak. Ketika hak-hak dasar ini terabaikan, maka tidak hanya perempuan yang dirugikan, melainkan seluruh bangsa. Bangsa yang kuat adalah bangsa yang mampu menjamin kualitas hidup warganya, dimulai dari memastikan bahwa setiap perempuan mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh, belajar, dan memimpin.
Investasi pada kecerdasan perempuan adalah investasi jangka panjang untuk peradaban. Dalam pendidikan Islam, pepatah “ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya” bukan sekadar retorika, tetapi sebuah filosofi yang menekankan peran strategis perempuan dalam mewariskan nilai-nilai kehidupan. Maka, memberikan ruang dan dukungan kepada perempuan untuk menjadi cerdas bukan hanya kewajiban moral, tetapi kebutuhan nasional.
Mari kita wujudkan ekosistem sosial dan kebijakan publik yang mendukung kemajuan perempuan. Karena ketika perempuan cerdas diberi ruang dan kepercayaan, ia akan melahirkan generasi yang hebat. Dan dari anak-anak hebat inilah, masa depan bangsa dibangun dengan kokoh.
Penulis : : Poniam, M.Pd Dosen Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas (UNISSAS)
0 Komentar