GMNI Sambas dan Singkawang Satukan Langkah di Jalan Setia Marhaenis



Pojokkatanews.com - Dalam semangat persatuan dan pengamalan ideologi Marhaenisme, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sambas bersama DPC GMNI Kota Singkawang menggelar Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD) dengan tema Bersatu dalam Jalan Setia Marhaenis.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Jumat hingga Minggu (17–19 Oktober 2025), bertempat di kawasan Danau Sebedang, Kabupaten Sambas, diikuti oleh 15 peserta dari kedua cabang.

Melalui KTD ini, GMNI Sambas dan Singkawang berupaya memperkuat semangat perjuangan kader, memperdalam pemahaman ideologi Marhaenisme, serta meneguhkan kembali nilai-nilai gotong royong dan persatuan sebagai fondasi perjuangan kaum marhaen.

Ketua DPC GMNI Sambas, Bung Rajili, mengatakan kegiatan ini bukan sekadar agenda kaderisasi formal, melainkan momentum mempererat persaudaraan antar kader dan cabang.

“Momen DPC Sambas dan Singkawang dalam satu semangat persatuan ini bukan sekadar kolaborasi administratif, melainkan wujud nyata dari pengamalan ideologi Marhaenisme yang mengajarkan kita untuk selalu bersatu, bergotong-royong, dan bahu-membahu dalam perjuangan,” ujar Bung Rajili.

Ia menegaskan, tema persatuan yang diusung bukan sekadar jargon, melainkan panggilan jiwa untuk melawan segala bentuk perpecahan yang dapat menggerogoti gerakan dari dalam.

“Di tengah berbagai tantangan yang menguji solidaritas bangsa, GMNI harus menjadi garda terdepan dalam merawat persatuan. Dalam KTD ini, kalian akan dididik menjadi pemikir yang peka terhadap masalah rakyat dan pejuang yang berani menyuarakan kebenaran,” tambahnya.

Selain itu, Bung Rajili juga menyampaikan apresiasi kepada para alumni yang turut berperan aktif dalam mendukung kegiatan tersebut.

“Terima kasih kepada para senior dari Persatuan Alumni (PA GMNI) Sambas dan Singkawang atas dukungan moril dan materil sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPC GMNI Kota Singkawang, Bung Johriansyah atau Bung Johri, memberikan refleksi kritis terkait makna pelaksanaan KTD bersama ini. Ia menilai, tema Bersatu dalam Jalan Setia Marhaenis lahir dari kegelisahan terhadap arah gerak organisasi saat ini.

“Tema ini bukan sekadar semboyan untuk menghiasi kegiatan kaderisasi. Ia lahir dari kegelisahan kami terhadap arah gerak organisasi hari ini. GMNI, yang lahir dari rahim perjuangan rakyat dan berdiri di atas ideologi Marhaenisme, kini berada dalam situasi paradoks di satu sisi menyerukan semangat persatuan, namun di sisi lain masih terjebak dalam fragmentasi internal,” ujarnya.

Bung Johri menambahkan, perbedaan merupakan dinamika yang wajar dalam organisasi. Namun, ketika perbedaan menjadi dinding pemisah, perlu ada refleksi mendalam terhadap jalan setia yang diwariskan oleh Bung Karno.

“Melalui KTD bersama DPC GMNI Sambas ini, kami berusaha menghadirkan ruang perjumpaan sebuah ruang di mana Marhaenisme tidak lagi sekadar slogan, tetapi dihayati sebagai napas yang menyatukan perjuangan,” jelasnya.

Ia menegaskan, semangat ideologis tidak boleh tersandera oleh urusan administratif atau kepentingan politik jangka pendek.

“Kami memilih untuk tetap setia pada kerja-kerja ideologis mendidik kader, memperdalam pemahaman, dan menumbuhkan solidaritas di akar rumput. Karena kami yakin, membangun GMNI tidak bisa dilakukan dengan memperlebar jurang perbedaan, melainkan dengan menanam kembali kesadaran tentang siapa yang sebenarnya kita perjuangkan,” tuturnya.

Menariknya, meski kedua cabang secara formal berada di gerbong berbeda dalam konstelasi nasional, kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat ideologi mampu menembus sekat struktural.

“Ironis memang, bahwa dua cabang yang secara formal berada di gerbong berbeda justru bisa duduk bersama dalam satu meja kaderisasi. Tapi mungkin di situlah letak kejujuran perjuangan. Bahwa persatuan sejati tidak tumbuh dari keseragaman struktur, melainkan dari kesamaan komitmen terhadap ideologi dan rakyat,” pungkas Bung Johri.

Melalui pelaksanaan KTD ini, GMNI Sambas dan GMNI Singkawang ingin mengirim pesan simbolik kepada seluruh kader di Indonesia bahwa di tengah badai perpecahan, selalu ada ruang untuk bersatu dalam kerja nyata di jalan setia Marhaenis. (Red)

 

 

Posting Komentar

0 Komentar